Hei, Kamu ;))


Hei, kamu yang sudah memilih untuk membutakan mata dan memakai kacamata kuda terhadap hal-hal yang tidak ingin kamu lihat hanya gara-gara warnanya beda dengan warna kesukaanmu,
Apa kabar? 🙂

Dan kamu yang sudah memilih untuk menulikan telinga hanya karena kamu tidak suka mendengar suara yang tidak se-frekuensi dengan nada favoritmu,
Apa kamu baik-baik saja? 🙂

Kamu yang sudah memilih untuk mengistirahatkan pikiran dan logika hanya karena kamu tidak mampu mencerna informasi-informasi yang berlawanan arus dengan jalan pikiranmu,
Kamu lagi ngapain? 🙂

Hei, kamu,
Iya, kamu. 🙂

Kenapa kamu tidak membisukan diri saja sekalian?
Soalnya, kamu sudah memilih untuk tidak membiarkan apapun masuk melalui mata dan telingamu,
Dan kamu sudah memutuskan untuk tidak mempergunakan otakmu untuk berpikir mengenai kemungkinan-kemungkinan yang tidak sejalan,
Jadi, ngapain mengeluarkan banyak hal dari diri kamu yang sudah jelas tidak ada isinya? 🙂

Kalau kata-kata yang kamu keluarkan cuma segitu-segitu saja, kasihan kamu…
Kalau kalimat-kalimat yang kamu keluarkan sudah jelas-jelas berat sebelah,
Karena dengan bangganya kamu berkoar-koar mengenai fanatisme dangkalmu,
Apa kamu tidak sadar, sedang banyak orang yang menonton kamu mempertontonkan isi kepalamu? 🙂

Hei, kamu,
Ini sudah bukan zamannya lagi untuk bilang, “ga mikir… ga mikir…”
Berpikir itu keren, tahu
Dan berpikir sebelum berbicara itu jauh lebih keren 🙂

Jadi kalau kamu memutuskan untuk maju ke depan umum hanya berbekalkan fanatisme semata,
Dan kalau kantung senjata kamu isinya cuma ejekan dan sindiran serta celaan belaka,
Tolong berhenti dulu sejenak dan bangunkan otak kamu untuk mulai berpikir lagi
Soalnya, kasihan kamu… 😦

Aku tidak mau kalau orang-orang di luar sana salah menilai kamu nantinya
Padahal, kamu kan begini cuma gara-gara otak kamu hibernasi 😦

Aku takut, orang-orang akan menertawakan kamu di kemudian hari
Memang sih, kamu lucu, tapi aku tidak mau kamu ditertawakan sampai sebegitunya 😦

Aku khawatir kalau nantinya kamu keterusan buta-tuli dan “ga mikir…”
Sedangkan mulut kamu terus-terusan berkicau dengan ributnya
Yang masuk ga ada, kok yang keluar banyak?
Apa kamu lagi diare? 😦

Hei, kamu,
Kamu unyu deh 🙂
Tapi lebih unyu lagi kalau tutup mulut :))

Hei, kamu,
Aku cuma mau bilang,
Hey, you’re cute 😉
And hell needs a lot of people like you ;))

4 thoughts on “Hei, Kamu ;))

Leave a comment